Friday, August 8, 2014

Uang atau Bahagia? Section 2



Kisah yang aku ceritakan berdasarkan kisah sesungguhnya yang pernah aku dengar, aku lihat di sekelilingku. Dua kisah berbeda dengan sudut pandang berbeda dan memiliki makna tersendiri disetiap ceritanya. Kisah antara uang dan bahagia. Dua hal yang tidak dapat dibandingkan namun begitu menarik untuk diceritakan.

Sudah baca kisah mengenai UANG?
Jangan mau ketinggalan dengan Uang atau Bahagia? Section 1 hanya di blogspot asrivitaloka.blogspot.com.

Di satu kejadian aku melihat beberapa hal penting yang dapat dituliskan. Timbul suatu pertanyaan antara seseorang memilih uang atau bahagia? Pertanyaan seperti ini seakan mudah atau susah untuk dijawab. Sekilas cepat sebagian orang akan memilih uang sebagai jawabannya. Namun, jika dilihat dari banyak kejadian sederhana dan memberi arti maka bahagia adalah jawabannya. Tapi tidak sedikit orang yang mengatakan memilih keduanya.

Jika saja seseorang diharuskan memilih satu. Hanya satu diantara uang dan bahagia? Maka aku memilih bahagia. 

Bahagia

Satu kisah menarik aku dapatkan dalam sebuah kejadian tak terduga. Saat aku menunggu untuk bertemu customer. Ya, aku seorang business consultant disebuah perusahaan yang menjual alat berat. Karena terbilang seorang BC yang junior, aku ditemani oleh seorang abang yang memiliki kemampuan menjelaskan teknis dari alat berat tersebut.

Adalah waktu yang tidak sebentar. Disaat kami diharuskan menunggu beberapa jam untuk masuk menemui customer di perusahaan asing, kami berbincang panjang lebar. Sebenarnya tidak ada niat untuk membicarakan sesuatu yang pribadi. Tapi, waktu menunggu kami cukup lama. Pembicaraan berlangsung dari perusahaan hingga masuk mengenai keluarga. Bahkan pengalaman hidup yang tidak dapat dilupakanpun diceritakan saat itu.

Sebut saja namanya abang Rindo. Bang Rindo menjadi seorang spesialis dalam sebuah divisi. Ia sampai di perusahaan ini dikarenakan beruntutan panjangnya kisah hidup yang telah dijalani. Mulai dari susah senang sedih. Aku tidak ingin menceritakan secara detail, karena terlalu sensitif. Singkat cerita perjalanan hidupnya cukup menyedihkan dan membuat aku terharu saat itu. 

Disatu titik kesempatan. Ia memiliki sebuah kesempatan besar untuk memiliki penghasilan yang lebih besar dari saat ini. Tapi kesempatan itu mengharuskan ia dan keluarga pindah keluar negri. Sebuah negri Dubai yang panas dan sangat jauh dari Indonesia. Satu kelebihan yang bisa didapatkan adalah penghasilan yang besar, kesempatan langka, dan kehidupan yang mungkin lebih baik. Tapi disatu sisi, ia melihat banyak kekurangan.

Bang Rindo telah memiliki sebuah keluarga kecil. Seorang istri dan anak-anak kecil menemani hari demi hari bang Rindo. Hingga datangnya kesempatan untuk bekerja ke Dubai membuat ia harus memikirkan banyak hal. Tidak hanya dirinya, tetapi juga istri dan anak-anaknya. Hingga akhirnya ia memilih untuk tetap bekerja diperusahaan ini dengan gaji yang tidak banyak dan tidak sedikit. Tau alasannya? 

“Saya memilih disini karena pekerjaannya masih tergolong santai. Saya bisa menghabiskan waktu lebih banyak dengan keluarga karena tidak perlu menghabiskan waktu dengan segala kemacetan Jakarta. Lagipula, kehidupan di Dubai belum tentu membuat anak-anak saya nyaman. Disini adalah tempat saya saat ini. Dengan istri dan keluarga. Dengan waktu yang lebih. Rejeki pasti sudah ada yang mengatur. Maka pilihlah dan saya memilih bahagia ditempat ini. Saat ini”

Dari situ aku melihat satu hal kecil, satu hal luar biasa. Tidak dapat dipungkiri uang adalah segalanya. Uang disejajarkan dengan kesejahteraan. Seseorang sejahtera maka ia dikatakan bahagia. Tetapi, ada beberapa hal yang terkadang tidak hanya diukur dari sebuah kata “uang”. Namun bagaimana seseorang memilih untuk menjadi bahagia dengan segala kondisi dan tidak menjadikan uang sebagai prioritas utama sehingga menghilangkan nilai-nilai bahagia sebagai salah satu tujuan saat memiliki uang.(AV)

Salam cermen!
Salam Cerita Permen! 

Asri Vitaloka
instagram : vitalokaasri
twitter : @vitalokaAsri

No comments:

Post a Comment